Informasi Kepada Pengunjung

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog ini, Semoga anda senang dan sering Berkunjung Ke_Blog ini lagi...."SEE You"

Informasi Kepada Pengunjung

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog ini, Semoga anda senang dan sering Berkunjung Ke_Blog ini lagi...."SEE You"

Informasi Kepada Pengunjung

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog ini, Semoga anda senang dan sering Berkunjung Ke_Blog ini lagi...."SEE You"

Informasi Kepada Pengunjung

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog ini, Semoga anda senang dan sering Berkunjung Ke_Blog ini lagi...."SEE You"

Informasi Kepada Pengunjung

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog ini, Semoga anda senang dan sering Berkunjung Ke_Blog ini lagi...."SEE You"

Selasa, 08 Maret 2011

Bahan Ujian "Konsep Sistem Informasi" Bab I - XII

BAB I. SISTEM

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi tulis-menulis, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin dari transaksi-transaksi yang terjadi.

Menurut Jerry Fitzgerald dan William D. Stallings :
Suatu prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan, kapan yang dikerjakan, dimana yang dikerjakan dan bagaimna yang mengerjakan.
Suatu sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik sistem yaitu:
1. Komponen-komponen (Components)
2. Batas sistem (Boundary)
3. Lingkungan luar sistem (Environments)
4. Penghubung (Interface)
5. Input
6. Output
7. Proses (Process)
8. Sasaran/Objektif (Goal)

1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem/elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Sistem yang diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dipelihara dan dijaga.

4. Penghubung Sistem
Media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain.

5. Input
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa input peralatan (maintenance input) dan input sinyal (signal input).
Input peralatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Input sinyal adalah energi yang diproses untuk memperoleh output.

6. Output
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna dari sisa pembuangan. Output bisa merupakan input untuk subsistem yang lain.

7. Proses
Suatu sistem yang diolah melalui input dan hasilnya melalui output. Contoh: kapas -> benang -> kain ->pakaian jadi.
8. Sasaran/Tujuan
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sistem, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem dapat dibagi 4, yaitu:
1. Sistem alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (Human Mode)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam yang tidak dilihat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system.

2. Sistem Abstrak (Abstrack System) & Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, contoh: Theologia.
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, contoh: sistem komputer.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) & Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah ada dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga output dari sistem diramalkan. Contoh: Sistem Komputer.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh: sistem penduduk.

4. Sistem Terbuka (Open System) & Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan menghasilkan output untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan atau tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya.


Konsep Dasar Informasi

 Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
 Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari data item.
 Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian atau kesatuan nyata.
 Kejadian atau event adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
 Kesatuan nyata (Fact & Entity) adalah berupa suatu objek nyata.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi (Quality of Information) dapat dibagi 3, yaitu:
1. Informasi harus akurat (accurate)
2. Informasi harus tepat waktu (timeliness)
3. Informasi harus relevan (relevance)


* Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi juga berarti dapat mencerminkan apa maksudnya. Informasi harus akurat karena dari informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merusak informasi tersebut.
* Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
* Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah satuan sistem di dalam suatu openisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Robert A. Leitch & K. Roscue Davis).

Komponen Sistem Informasi

John Burch & Gary Grutnitski, mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu:
¤ Blok Masukan (Input Block)
¤ Blok Model (Model Block)
¤ Blok Keluaran (Output Block)
¤ Blok Teknologi (Technologi Block)
¤ Blok Basis Data (Database Block)
¤ Blok Kendali (Control Block)


Penjelasan:
1. Blok Masukan
Input yang memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termaksud metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


4. Blok Teknologi
Merupakan kotak alat/toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menghasilkan dan mengirimkan output, membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1) Hardware
2) Software
3) Brainware/Humanware

5. Blok Basis Data
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Contoh: DBMS (Database Management System).

6. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.



Sistem Informasi Manajemen
(Management Information System/MIS)

 Menurut George M. Scott
SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem informasi yang menyediakan baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.

 Menurut Barry E. Custing
SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang organisasi yang bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan pengendalian dan perencanaan.

 Menurut Fredick H. Wu
SIM adalah kumpulan dari sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
 Menurut Gordon B. Davis
SIM adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi
(Accounting Information System)

Secara klasik, akuntansi merupakan proses pencatatan atau recording. Pengelompokan atau classifiying, perangkuman atau summarizing dan pelaporan atau reporting.

I. Tujuan SIA adalah :
 Menurut Stephen A. Moscore dan Mark Sinkin
SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi, pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan.
 Menurut Robert G. Murdick, Thomas C. Fuller dan Joel E. Ross
SIA adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujun pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan dan operasi serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.

 Menurut Fredick M. Hu
SIA adalah satu kesatuan atau suatu komponen di dalam suatu organisasi yang mengolah transaksi keuangan untuk menyediakan informasi dalam pengambilan keputusan kepada pemakai informasi.

II. Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen terdiri atas 3 tingkatan yang dikategorikan sebagai berikut:
1) Perencanaan strategi (Strategic Planning) merupakan manajemen tingkat atas.
2) Perencanaan manajemen (Management Planning) merupakan manajemen tingkat menengah.
3) Pengendalian operasi (Operational Control) merupakan manajemen tingkat rendah.

1) Perencanaan Strategi
Menurut Fredick M. Hu, perencanaan strategi adalah proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan (goal), dan penentuan strategi-strategi.

Perencanaan strategi terdiri dari:
1. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi
2. Penetapan tujuan
3. Penentuan strategi

2) Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah proses untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Pengendalian manajemen merupakan tingkat taktik (tactical level) yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil.


Pengendalian dapat menyangkut, yaitu:
a. Komunikasi formal, yang terdiri dari:
I. Pemrograman (Programming)
II. Penyusunan anggaran (Budgetting)
III. Pelaksanaan dan pengukuran
IV. Pelaporan dan analisis (Reporting and Analyze)

b. Komunikasi informal, yang terdiri dari:
I. Memo
II. Pertemuan-pertemuan
III. Bahan diskusi
IV. Sinyal ungkapan wajah

I. Pemrograman (Programming)
Proses yang menentukan program-program yang akan dilakukan oleh organisasi dan memperkirakan sejumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk masing-masing program.
Program adalah kegiatan-kegiatan prinsip yang telah ditentukan untuk dilaksanakan oleh organisasi dengan maksud untuk menerapkan strategi yang telah disusun.

II. Penyusunan Anggaran
Anggaran adalah satu rencana yang diungkapkan dalam satuan kuantitatif biasanya dalam nilai mata uang untuk suatu periode waktu tertentu, umumnya 1 tahun. Di dalam proses penyusunan anggaran, rencana-rencana diterjemahkan dalam bentuk pusat pertanggungjawaban.

III. Pelaksanaan dan Pengukuran
Selama periode untuk mencatat pemakaian-pemakaian dari sumber-sumber daya dan pendapatan-pendapatan sesungguhnya yang diperoleh. Data yang diklasifikasikan sesuai dengan program digunakan sebagai dasar pemrograman periode berikutnya dan data yang diklasifikasikan secara pusat pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur kinerja dari masing-masing pusat pertanggungjawaban.

IV. Pelaporan dan Analisis
Laporan juga digunakan sebagai dasar pengendalian, laporan-laporan dibuat dari suatu analisis yang membandingkan kinerja sesungguhnya dengan rencana dan menunjukan perbedaan-perbedaannya.
3) Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi adalah proses untuk menyalinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasi ini merupakan proses penerapan program yang ditetapkan di pengendalian manajemen. Pengendalian operasi dilakukan di bawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas-tugas tingkat bawah.


1. Pengawasan langsung
2. Kaji ulang terperinci dari operasi
3. Pengawasan operasi
4. Penanganan masalah-masalah personil
1. Perencanaan jangka panjang & penentuan strategi
2. Analisis alternatif & alokasi sumber-sumber daya
3. Perumusan kebijakan
4. Kaji ulang menyeluruh & evaluasi
5. Penyelesaian masalah-masalah kritis
6. Kegiatan-kegiatan rapat
I II

III. Tipe-tipe Keputusan Manajemen

Ada 3 tipe keputusan manajemen, yaitu:
1) Keputusan tidak terprogram (non programed decision) atau tidak terstruktur (unstructured decision)
2) Keputusan setengah terprogram (semi programed decision) atau setengah terstruktur (semi structured decision)
3) Keputusan terprogram (programmed decision) atau terstruktur (structured decision).


1. Berulang-ulang
2. Terprogram
3. Terstruktur
4. Mudah terprediksi
5. Informasi mudah tersedia 1. Tidak berulang-ulang
2. Tidak terprogram
3. Tidak terstruktur
4. Tidak mudah terprediksi
5. Informasi tidak mudah tersedia

Keputusan tidak terprogram, biasanya keputusan ini dilakukan oleh manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur, tidak mudah didapatkan dan tidak mudah tersedia, biasanya berasal dari lingkungan luar. Keputusan setengah terstruktur sifatnya sebagian dapat diprogram sehingga masih membutuhkan pertimbangan-pertimbangan dari si pengambil keputusan, sehingga keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terinci. Keputusan terstruktur sifatnya adalah berulang-ulang dan rutin sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.


BAB II. PENGEMBANGAN SISTEM
Model

Model adalah penyederhanaan (Abstraction) dari sesuatu model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas (Entity).
Jenis-jenis model:
1. Model fisik (3 dimensi dalam perusahaan)
2. Model naratif (secara tulisan dan lisan)
3. Model grafik (dengan sejumlah garis, simbol, bentuk)
4. Model matematika (dalam sejumlah formula)

Ada 2 model sistem umum dalam perusahaan:
1. Sistem fisik

2. Sistem konseptual: berdasarkan timbal balik (lingkaran umpan balik)


Sistem lingkaran dibagi atas 7, yaitu:
1. Sistem lingkaran terbuka

2. Sistem lingkaran tertutup: membuat penyesuaian-penyesuaian pada input.

Contoh: Mekanisme pengendalian
3. Pengendalian manajemen
KETERANGAN
4. Pengolahan informasi

Terutama terjadi pada manajer tingkat tinggi (atas). Para manajer ini akan memperoleh informasi dari suatu sistem/prosedur yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul. Mekanisme yang menghasilkan informasi dinamakan pengolah informasi.

5. Standar


Standar yaitu suatu ukuran kinerja yang dapat diterima, idealnya dinyatakan dalam ukuran yang spesifik. Standar tersedia bagi pengolah informasi maupun bagi para manajer.
Pengaturan ini memungkinkan pengolah informasi untuk membebaskan manajer dari berbagai aktifitas pemantauan. Pengolah informasi dapat memberitahu manajer saat kinerja aktual. Berbeda terlalu jauh dari standar.
6. Arus keputusan


Modifikasi lain pada modal umum diperlukan untuk mencerminkan bagaimana keputusan manajemen dapat mengubah sistem fisik. Manajer harus mengumpulkan data dari ketiga elemen dalam sistem fisik, yaitu: input, proses, dan output. Manajer juga harus mampu membuat perubahan pada kinerja.
Umpan balik dari manajer ke sistem fisik dinamakan keputusan. Keputusan untuk mencerminkan cara manajer mengubah kinerja sistem.

7. Lingkungan

Lingkungan sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik pada bagian bawah model.
Sumber daya konseptual memasuki pengolah informasi, untuk disimpan atau disediakan bagi manajer.




Pemecah Masalah

Masalah adalah suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkkan kerugian luar. Biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Pemecah masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekankan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakni akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.



Dari gambar di atas, standar akan menggambarkan keadaan yang diharapkan adalah apa yang harus dicapai oleh sistem. Informasi ini akan menggambarkan keadaan saat ini adalah apa yang dicapai oleh sistem. Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi, atau apa yang digunakan untuk mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan. Jika keadaan saat ini menggambarkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dari pada keadaan yang diharapkan, tugasnya adalah menjaga keadaan saat ini pada tingkat yang lebih tinggi. Jika tingkat yang lebih tinggi dapat dipertahankan, maka dapat keadaan yang diharapkan harus ditingkatkan. Jika keadaan ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak mengambil tindakan.
Manajer yang bertanggungjawab untuk mengidentifikasi berbagai alternatif pemecahan. Inilah suatu langkah dalam proses pemecahan suatu masalah yang komputer kurang dapat membantu. Manajer biasanya dapat mengandalkan pengalamannya atau memperoleh bantuan dari bagian sistem informasi yang non komputer.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus mempertimbangkan erbagai kendala yang mungkin, baik di dalam dan di luar lingkungan.

Di dalam lingkungan => sumber daya terbatas
Di luar lingkungan => terdiri dari berbagai elemen, contoh: pemerintah, pesaing, dll.

Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Seorang manajer akan memahami sebagian persoalan lebih baik daripada yang lain.

Masalah dapat dibagi atas 3, yaitu:
1. Masalah terstruktur = karena terdiri dari elemen-elemen dan hubungan antara elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
2. Masalah tak terstruktur = baris-baris elemen atau hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
3. Masalah semi terstruktur = masalah yang berisi sebagian elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
Contoh: pemilihan lokasi baru.
















Pendekatan Sistem

Menurut John Dewey (1910), pendekatan sistem dapat dibagi 3:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian

Ada beberapa tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem, yaitu:

1. Tahap usaha persiapan
Langkah 1: Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
Langkah 2: Mengenali sistem lingkungan
Langkah 3: Mengidentifikasi subsistem perusahaan

2. Tahap usaha defenisi Langkah 4: Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Langkah 5: Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu

3. Tahap solusi
Langkah 6: Mengidentifikasi solusi alternatif
Langkah 7: Mengevaluasi solusi alternatif
Langkah 8: Memilih solusi terbaik
Langkah 9: Menerapkan solusi terbaik
Masalah tidak terpecahkan hanya memilih solusi terbaik. Solusi itu perlu ditetapkan/diterapkan.
Langkah 10: Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.










BAB III. METODOLOGI

Metodologi Siklus Hidup Sistem (System Development Life Cyrcle/SDLC)

Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan sesuatu hal. Siklus hidup sistem (System Life Cyrcle/SLC) adalah suatu penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem/subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfall Approuch).
Ada 4 tahap SLC, yaitu:
1. Analisa
2. Desain
3. Kode
4. Text

Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cyrcle/SDLC) terdiri dari 5 tahap, yaitu:
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Perancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan

1. Tahap Perencanaan
Langkah-langkah dalam tahap perencanaan, yaitu:
1. Menyadari masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Menentukan tujuan sistem
4. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
5. Membuat studi kelayakan, contoh: teknis (komputer), pengembatan ekonomi (segala sesuatu yang bisa diukur dengan uang), pengembatan non ekonomi(sesuatu yang tidak bisa diukur dengan uang => harga diri), hukum dan etika (UU, peraturan), operasional (perusahaan yang mengerjakan tugasnya), jadwal
6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem => mempersiapkan proposalnya
7. Menyetujui dan menolak penelitian sistem
8. Menetapkan mekanisme pengendalian, contoh: menetapkan bagian-bagian tugasnya.

2. Tahap Analisis
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru.
Langkah-langkah tahap analisis, yaitu:
1. Mengumumkan penelitian sistem
Cara yang baik untuk mengumumkan penelitian sistem, yaitu:
+) Alasan perusahaan melaksanakan proyek
+) Bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan
2. Mengorganisasikan tim proyek => rapat
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi => wawancara, pengamatan/observasi, pencarian data, dan survei. Yang sering digunakan adalah wawancara.
4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem, contoh: manajer pemasaran akan menyediakan anggaran biaya.
5. Menyiapkan usulan rancangan, contoh: membuat keputusan
6. Menyetujui/menolak rancangan produk

3. Tahap Perancangan
Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Langkah-langkahnya:
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci, contoh: rancangan terstruktur
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
4. Memilih konfigurasi yang terbaik, contoh: memilih sistem yang terbaik
5. Menyiapkan usulan penerapan
6. Menyetujui/menolak perencanaan system

4. Tahap Penerapan
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan sumber daya konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Langkah-langkahnya:
1. Merencanakan penerapan, contoh: menggunakan sistem baru
2. Mengumumkan penerapan
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak, contoh: software
5. Menyiapkan database
6. Menyiapkan fasilitas fisik
7. Mendidik peserta dan pemakai
8. Menyiapkan usulan Out Over
9. Menyetujui/mengolah masuk ke sistem baru
10. Masuk ke sistem baru => membuat pencontohan => memberi percobaan-percobaan serentak/intermediet, bertahap, paralel (penyambungan)

5. Tahap Penggunaan
Ada 5 langkah, yaitu:
1. Menggunakan sistem
2. Audit sistem
3. Mempelihara sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
5. Menyetujui/menolak rekayasa ulang sistem

Prototipe

Prototipe memberika ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkap. Proses yang menghasilkan sebuah prototipe disebut dengan prototyping.

Jenis-jenis prototipe terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Prototipe jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional.
2. Prototipe jenis II, merupakan suatu model yang dapat dibuang berfungsi sebagai cetak baru bagi sistem operasional.

Langkah-langkah yang terdapat pada pengembangan prototipe jenis I, sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
Yaitu analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.
2. Mengembangkan prototipe
Analisis sistem mungkin bekerjasama dengan spesialis informasi yang lain, menggunakan satu/lebih peralatan prototyping untuk mengembangkan sebuah prototipe.


3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
Analisis mendidik pemakai dalam penggunaan prototipe dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem.
4. Menggunakan prototipe

Prototipe ini menjadi sistem operasional.


Langkah-langkah pada pengembangan prototipe jenis II, sama dengan prototipe jenis I (Langkah 1, 2, 3). Dan langkah 4, yaitu:
4. Mengkodekan sistem operasional, programmer menggunakan prototipe sebagai dasar untuk pengkodean sistem operasional.
5. Menguji sistem operasional, programmer akan menguji sistem tersebut.
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. Pemakai memberi masukan pada analisis apakah sistem tersebut dapat diterima.
7. Menggunakan sistem operasional.


Rapid Application Development (RAD)

RAD adalah metodologi yang memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan respon yang cepat pada kebutuhan pemakai. RAD adalah seperangkat strategi metodologi dan peralatan yang terintegrasi yang ada dalam satu kerangka kerja menyeluruh yang disebut Information Engineering (IE).
IE adalah pendekatan yang menyeluruh dalam pengembangan menyeluruh dalam pengembangan system yang memperlakukan sebagai kegiatan seluruh perusahaan. Istilah perencanaan strategi informasi (Information Strategy Planning /ISP ), untuk menggambarkan setiap unit bisnis dalam perusahaan menjadi subjek dari analisis area bisnis (BAA/Bussiness Area Analysis) untuk mendefenisikan kegiatan atau proses data yang diperlukan bagi unit tersebut.

Unsur-unsur RAD, RAD memiliki 4 unsur, yaitu:
1. Manajemen
2. Manusia
3. Metodologi
4. Peralatan

1. Manajemen
Biasanya digunakan manajemen puncak. Karena manajemen puncak sudah berpengalaman dan sudah banyak eksperimen.
2. Manusia
Biasanya digunakan team work.
3. Metodologi
Planning (Perencanaan) => Konstruksi (Membuat kode) =>Test (Uji coba/implementasi)
4. Peralatan
Digunakan case (Computer Aicled Software Engineering) dengan bahasa pemrograman SQL.



Rancang Ulang Proses Bisnis (BPR)
(Bussiness Processing Redesign)

BPR sering disebut dengan Bussiness Process Reengineering. Teknik-teknik ini dapat dikenal dengan 3R, yaitu:
1. Rekayasa Mndur
2. Restrukturisasi
3. Rekayasa Uang

1. Rekayasa Mundur (Reserve Engineering)
Adalah proses menganalisis suatu sitem untuk mengidentifikasi lemen-elemen dan antar hubungan, serta untuk menciptakan okumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi. Rekayasa mundur diterapkan pada suatu sistem jika terdapat kebutuhan untuk menyiapkan dokumentasi baru.


2. Restrukturisasi (Restructuring)
Transformasi suatu sistem menjadi bentuk lain tanpa mengubah fungsionalitasnya.

3. Rekayasa Ulang (Reengineering)
Adalah rancang ulang lengkap suatu sistem dengan tujuan mengubah fungsionalitas. Rekayasa maju (Forward Engineering) diberikan untuk proses yang mengikuti siklus hidup sistem secara normal.



BAB IV. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pengolahan Data atau Data Prosesi

Pengolahan data atau data prosesi adalah manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka atau objek untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Istilah pengolahan transaksi (transaction processing) adalah menggambarkan pengolahan data yang diterapkan pada data bisnis.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh SIA yang menghubungkan data untuk menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.

Tugas Pengolahan Data
SIA melaksanakan 4 tugas dasar pengolahan data, yaitu:
1. Pengumpulan data
2. Manipulasi data
3. Penyimpanan data
4. Penyiapan dokumen

1. Pengumpulan data
Perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, maka disebut transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

2. Manipulasi data
Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi:
1. Pengklasifikasian adalah elemen-elemen data tertentu dalam pencatatan digunakan sebagai kode. Kode adalah satu atau beberapa karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokan catatan.
2. Penyortiran catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain.
-3Perhitungan adalah operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan, contoh: upah gaji, penjualan pemasukan.
4 Pengiktisaran adalah data yang perlu disintesis atau disaringkan menjadi bentuk total subtotal atau rata-rata.

3. Penyimpanan Data
Tiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan di suatu tempat hingga diperlukan.

4. Penyiapan Dokumen
SIA menghasilkan dokumen untuk perorangan dan organisasi baik di dalam atau di luar perusahaan.

Output dibagi atas 2 cara, yaitu:
1. Oleh suatu tindakan, adalah output yang dihasilkan jika sesuatu terjadi.
2. Oleh jadwal waktu adalah output yang dihasilkan pada suatu saat tertentu.

Model SIA


Model tersebut merupakan elemen input transformasi dan output dari sistem fisik perusahaan, data dikumpulkan dari seluruh sistem fisik dan lingkungan lalu dimasukkan ke database,perangkat lunak pengolahan data mengubah data menjadi informasi untuk manajemen data serta untuk perorangan dan organisasi di lingkungan perusahaan. Arus informasi ke lingkungan yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap elemen lingkungan.

Karakteristik SIA

Ada beberapa karakteristik SIA, yaitu:
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan.
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standart.
3. Menangani data yang rinci.
4. Terutama berfokus historis.
5. Menyediakan informasi pemecah masalah yang minimal.



BAB V. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai sesuai dengan kebutuhan. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utama mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi pada saat sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periode, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Model SIM



Penjelasan dari gambar:
Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan oleh laporan periode dan laporan khusus serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggungjawab untuk memecahkan masalah perusahaan.

Konsep Subsistem Informasi Organisasi

Ketika perusahaan mempunyai pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup seluruh perusahaan, manajer akan mulai menerapkan konsep, sesuai dengan kebutuhan sistem-sistem informasi fungsional ini atau subset-subset SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai arus informasi mengenai area-area fungsional.
Permasalahan merupakan area pertama yang menerima pemikiran sistem informasi fungsional dan banyak usaha yang dilakukan untuk menjelaskan cara penerapan komputer ke seluruh operasi permasalahan. Area manufaktur juga menerima pengolahan komputer dan menerapkan teknologi itu baik teknologi indo baik sebagai SI konseptual maupun sebagai komponen dalam sistem manufaktur fisik. Suatu area fungsional yang disebut dengan SDM. Istilah sistem informasi SDM (Human Resource Information System) dan sistem manajemen SDM (Human Resource Management System).

Dari gambar diatas subdevisi menjadi subsistem-subsistem organisasi. Sebagian besar database yang digunakan oleh subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh organisasi yang lain, dan banyak juga berbagai perangkat lunak.
SI berbasis komputer untuk menggambarkan semua sistem informasi perusahaan. Istilah ini disebut juga Enterprize information system. Perusahaan dapat melaksanakan seluruh proses komputer dari tugas-tugas pengolah data hingga penyiapan informasi manajemen.
Istilah ini disebut dengan ERP (Enterprize Resource Planning) perencanaan SDM. ERP merupakan perluasan dari konsep MRP (Material Resource Planning) perencanaan sumber daya material. Yang dikembangkan di bagian manufaktur sehingga mencakup keseluruhan perusahaan.

Perangkat Lunak Penulisan Laporan

1. Model Statistik/Model Dinamis
Model statistik tidak menyertakan waktu sebagai variabel. Model ini berkaitan dengan suatu situasi pada suatu titik tertentu, contoh: foto.
Model dinamis adalah model yang menyatakan waktu sebagai variabel. Model ini menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, contoh: film.
Perangkat lunak yang menghasilkan informasi penulisan laporan dan pembuatan model matematika. Perangkat lunak penulisan laporan terdiri dari program-program yang menghasilkan laporan periode dan khusus. Laporan periode disiapkan sesuai jadwal tertentu. Contoh: analisis penjualan bulanan. Laporan khusus disediakan bila sesuatu yang luar biasa terjadi. Contoh: laporan kecelakaan.

Pembuatan Model Matematika
Model adalah penyederhanaan dari sesuatu. Model matematika dapat dikelompokkan dalam 3 dimensi, yaitu:
1. Pengaruh waktu
2. Tingkat keyakinan
3. Kemampuan mencapai optimis.

2. Model Probabilitas/Deterministik
Mengelompokkan model adalah berdasarkan apa formula mencakup probabilitas. Probabilitas adalah peluang terjadinya sesuatu. Model yang mencakup probabilitas disebut model probabilisti. Model sebaliknya itu tidak mencakup probabilitas.

3. Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif. Model suboptimisasi sering disebut statisficing model,memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan, dan model akan memproyeksikan hasilnya. Model tidak mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik, tetapi menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.
Simulasi (Simulation)
Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen-elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecah masalah, yaitu:
1. Skenario Model
Skenario digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi, contohnya sistem persediaan barang. Elemen data yang menetapkan skenario disebut elemen-elemen data skenario. Model dapat dirancang sehingga elemen-elemen data skenario merupakan variabel, jadi memungkinkan penetapan berbagai nilai.
2. Variabel Keputusan
Nilai-nilai input manajer untuk mengukur dampak pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan.
3. Teknik Simulasi
Manajer biasanya melaksanakan model optimisasi, hasilnya adalah solusi terbaik dengan skenario dan variabel keputusan tertentu. Model suboptimisasi perlu dilaksanakan berulang-ulang, mencari kombinasi variabel keputusan yang menciptakan hasil yang memuaskan. Proses pengulangan mencoba berbagai alternatif keputusan dikenal sebagai what-if-game.


Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Keputusan

Keuntungan
1. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat
3. Model menyediakan daya prediksi
4. Model lebih murah daripada metode waktu pengembangan serta perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan untuk simulasi.

Kerugian
1. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis akan menghasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas.
2. Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks.


BAB VI. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu.....diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif untuk memanfaatkan kesempatan.

Jenis-jenis keputusan Simon ada 3, yaitu:
1. Keputusan tidak terstruktur biasanya tidak terjadi berulang. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur, tidak didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
2. Keputusan setengah terstruktur, sifatnya sebagian dapat diprogram sehingga masih membutuhkan pertimbangan-pertimbangan dari si pengambil keputusan. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terinci.
3. Keputusan terstruktur sifatnya adalah berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.

Tahap-tahap pengambilan keputusan menurut Simon ada 4, yaitu:
1. Kegiatan intelijen, contoh: mengamati lingkungan mencari kondisi yang perlu diperbaiki.
2. Kegiatan merancang, yaitu: menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin terjadi.
3. Kegiatan memilih, yaitu: memilih satu tindakan tertentu dari beberapa yang lain tersedia.
4. Kegiatan menelaah, yaitu: menilai pilihan-pilihan yang lalu.

Konsep DSS (Decision Support System), Sistem Pendukung

DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael M. Scott pada tahun 1971 dan mengemukakan jenis-jenis keputusan menurut struktur masalah dari terstruktur hingga tak terstruktur. Ia mengemukakan bahwa nama perencanaan strategis, pengendalian operasi dan pengendalian manajemen untuk menjelaskan tingkat manajemen atas, bawah dan menengah.
Gambar. Gorry dan M. Scott Morton Grid

Penjelasan:
Dari gambar di atas, tahap pengambilan keputusan menurut Simon akan digunakan untuk menentukan struktur masalah, yaitu:
1. Masalah Terstruktur
Merupakan suatu masalah yang memiliki struktur pada 3 tahap Simon, yaitu: intelijen, merancang dan memilih.
2. Masalah Tidak Terstruktur
Merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada 3 tahap Simon.
3. Masalah Semi Terstruktur
Merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.

Gorry dan Scott Morton memasukkan jenis-jenis masalah bisnis ke dalam matriks atau Grid. Garis terputus-putus horizontal yang melalui tengah matriks sangat penting. Garis itu memisahkan masalah yang telah ada dan berhasil dipecahkan dengan bantuan komputer dan masalah yang belum terkena pengolahan komputer pada area sebelah atas dinamakan sistem keputusan terstruktur (Structure Decision System/SDS) sedangkan pada bagian sebelah bawah dinamakan SPK (Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System/DSS)
Jenis-jenis DSS menurut Alter:

Gambar: Jenis-jenis DSS

Dari gambar di atas jenis yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang memungkinkan manajer mengambil elemen-elemen informasi. Dukungan yang sedikit akan diberikan oleh DSS yang memungkinkan manajer menganalisis semua file. Dari ketiga jenis pertama DSS ini, memberikan dukungan dalam bentuk laporan khusus sehingga jawaban atas database qeury, laporan periode.
Tiga jenis terakhir DSS melibatkan penggunaan model matematika.
Dukungan yang akan disediakan oleh model dapat menyusulkan keputusan. Jenis DSS Alter, yang memberikan paling banyak adalah jenis yang dapat membuat keputusan bagi manajer.
Ada 2 alasan menurut Alter:
1. Penelitian itu didukung oleh konsep pengembangan sistem untuk
menangani keputusan-keputusan tertentu.
2. DSS tidak terbatas pada pendekatan database.
Tujuan DSS menurut Peter G. W. Keen:
Dapat didefinisikan 3 tujuan yang harus didapat oleh DSS:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
3. Memungkinkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada
efisiensinya.

Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan prinsip dasar, yaitu:
@. Struktur masalah => belum bisa membandingkan
@. Dukungan keputusan => sebagian terstruktur dan sebagian tidak terstruktur
@. Efektifitas keputusan => sama dengan dukungan keputusan.

Model DSS

Dari gambar diatas, data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database juga berisi data yang disediakan oleh SIA. Isi database digunakan oleh 3 subsistem perangkat lunak, yaitu:
1. Perangkat lunak penulis laporan
Perangkat lunak penulis laporan periode maupun laporan khusus. Laporan periode disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan berbentuk database Query oleh pemakai yang menggunakan bahasa Query dari DBMS.
2. Model matematika
Menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dan sistem fisik perusahaan atau berbagai aspek operasinya.
3. Groupware
Beberapa pemecah masalah bekerjasama sebagai satu kelompok untuk mencapai solusi.

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support System/GDSS)

GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam stu tugas bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan keputusan yang lebih baik.

Ada 2 sifat GDSS yang unik adalah komunikasi paralel dan annominitas.
Komunikasi paralel adalah semua peserta menulis pendapat pada saat yang bersamaan.
Annominitas adalah saat tak seorangpun mengetahui siapa yang menulis suatu pendapat tertentu.
Ruang keputusan merupakan pengturan untuk kelompok kerja secara tatap muka. Fasilitator adalah orang yang tugas utamanya menjaga diskusi tetap pada alurnya.


BAB VII. KANTOR MAYA (OTOMATISASI KANTOR)

Otomatisasi kantor atau Office Automation (OA) mencakup semua sistem elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi baik di dalam maupun di luar perusahaan. OA adalah pekerjaan dapat dilakukan di mana pegawai berada, pekerjaan kantor dapat dilakukan di lokasi geografis selama tempat kerja itu terhubung dengan lokasi tetap perusahaan melalui sejenis komunikasi elektronik.

Dampak OA

OA mulai muncul pada tahun 1970-an saat komputer mikro dan peralatan komunikasi. Istilah teleprocessing digunakan untuk menjelaskan komunikasi data. Istilah telecommuting merupakan cara yang tepat untuk menggambarkan bagaimana pegawai dapat commute ke tempat kerja secara elektronik.

Keuntungan OA
1. Pengurangan biaya fasilitas
2. Pengurangan biaya peralatan
3. Jaringan komunikasi formal
4. Pengurangan penghentian kerja
5. Kontribusi sosial

Kerugian OA
1. Rasa tidak memiliki
2. Takut kehilangan pekerjaan
3. Semangat kerja yang rendah
4. Ketegangan keluarga

Strategi OA yang disarankan
1. Sediakan sumber daya komputer
2. Sediakan akses ke sumber daya informasi
3. Sediakan perlengkapan non komputer
4. Gunakan komperensi telepon
5. Jadwalkan pertemuan rutin
6. Kakukan rutinitas kerja

Model OA


Penjelasan dari gambar:
Informasi dikumpulkan dari sistem fisik perusahaan dan dimasukkan ke dalam database. Informasi berfungsi sebagai input bagi aplikasi OA berbasis komputer seperti pengolahan kata, surat elektronik, dan komperensi komputer. Aplikasi berbasis komputer akan memungkinkan pemecah masalah saling berkomunikasi dengan menggunakan komputer. Pemecah masalah lain berada di tengah-tengah garis yang memisahkan perusahaan dan lingkungan.
Model tersebut juga mencerminkan penggunaan aplikasi OA berbasis non komputer, seperti komperensi video dan audio.

Aplikasi OA
Ada 11 aplikasi OA, yaitu:
1. Pengolahan Kata/Word Processing
2. Surat Elektronik/E-mail
3. Voice Mail
4. Kalender Elektronik/Electronic Calendaring
5. Komperensi Audio
6. Komperensi Video
7. Komperensi Komputer
8. Transmisi Faksimile/Fax
9. VideoText
10. Pencitraan/Imaging
11. Desktop Publishing

1. Pengolahan Kata/Word Processing
Adalah penggunaan alat elektronik yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen yang akan dicetak. Pengolahan kata berkontribusi pada pemecahan masalah dengan memungkinkan manajer menyiapkan komunikasi tertulis yang lebih efektif.

2. Surat Elektronik/E-mail
Adalah penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirim, menyimpan, dan menerima pesan-pesan dengan menggunakan terminal komputer dan alat penyimpanan. Surat elektronik berkontribusi pada pemecahan masalah dengan memungkinkan manajer berkomunikasi secara cepat dan mudah dengan orang lain. Surat elektronik efektif jika tidak diperlukan percakapan dua arah dan jika jaraknya jauh.

3. Voice Mail
Memerlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk digital dan kemudian mngubahnya kembali menjadi bentuk audio saat dipanggil. Kelebihan voice mail adalah mempermudah untuk menyatakan orang-orang di lingkungan perusahaan dalam jaringan komunikasi.


4. Kalender Elektronik
Adalah penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan memanggil kalender pertemuan manajer. Kalender elektronik bersifat unik diantara aplikasi OA karena tidak benar-benar mengkomunikasikan informasi pemecahan masalah. Kalender elektronik sangat bermanfaat bagi manajer tingkat atas yang memiliki jadwal pertemuan penuh.

5. Komperensi Audio
Adalah penggunaan alat komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio diantara orang-orang yang tersebar secara geografis dengan tujuan melaksanakan komperensi. Komperensi telepon merupakan bentuk pertama dari komperensi audio dan masih digunakan. Komperensi audio tidak memerlukan suatu komputer. Komperensi audio hanya melibatkan penggunaan fasilitas komunikasi audio dua arah.

6. Komperensi Video
Adalah penggunaan peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta komperensi yang tersebar secara geografis. Terdapat 3 konfigurasi komperensi video, yaitu:
- Video satu arah
- Audio satu arah
@ Sinyal audio dan video dikirimkan dari satu tempat transmisi ke satu atau beberapa tempat penerimaa.
@ Video satu arah dan audio satu arah
Kemampuan audio dua arah akan memungkinkan orang di tempat penerimaan berbicara dengan orang di tempat transmisi sementara dan semua orang melihat pada gambar video yang sama.
@ Video dan audio dua arah
Komunikasi audio dan video antara semua tempat berlangsung dua arah. Cara ini merupakan pendekatan komperensi elektronik yang paling mahal.

7. Komperensi Komputer
Adalah penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para anggota dengan karakteristik bersama bertukar informasi mengenai suatu topik tertentu. Komperensi komputer berbeda dengan komperensi audio dan video karena dapat digunakan dalam satu tempat geografis.



8. Fax
Adalah penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca citra dokumen pada suatu ujung saluran komunikasi dan membuat saringan di ujung yang lain. Fax berkontribusi pada pemecahan masalah dengan membagikan dokumen kepada para anggota tim pemecahan masalah secara cepat dan mudah, tanpa di batasi oleh lokasi geografis.

9. VideoText
Adalah penggunaan komputer untuk menampilkan grafik yang tersimpan.
Perusahaan ingin menyediakan informasi kepada para pemecah masalah dalam bentuk VideoText, terdapat 3 sumber utama, yaitu:
a. Perusahaan dapat menciptakan file videotext pada komputer sendiri.
b. Perusahaan dapat berlangganan jasa videotext yang akan memungkinkan pemakai untuk mengakses file videotext yang disediakan pada jasa tersebut.
c. Perusahaan dapat memperoleh akses ke file videotext dari perusahaan lain.

10. Pencitraan
Merupakan pengenal karakter secara optik (Optical Character Recognition) untuk mengubah catatan-catatan kertas atau mcroform menjadi format digital untuk disimpan dalam alat penyimpanan sekunder. Setelah disimpan, citra tersebut dapat diambil untuk ditampilkan atau dicetak. Pencitraan digunakan di dalam pemecahan masalah jika dokumen historis perlu dilakukan untuk memahami suatu masalah.

11. Desktop Publishing (DTP)
DTP adalah penggunaan komputer untuk menyiapkan output yang tercetak yang berkualitas. Aplikasi DTP terbagi dalam 3 area, yaitu:
1. Aplikasi administratif, contoh: korespondensi, laporan.
2. Aplikasi teknis, contoh: slides, overhead transparancies.
3. Grafik perusahaan, contoh: periklanan, brosur/dokumen lain yang berada di luar perusahaan.



BAB VIII. SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN (ENTERPRISE INFORMATION SYSTEM/EntIs)

EntIs adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi yang standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi. EntIs saat ini mengakumulasi data transaksi akuntansi dari bagian manufaktur, penjualan, pembelian, SDM dan sebagai fungsi bisnis.

Istilah perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resource Planning/ERP) digunakan untuk menjelaskan sistem informasi perusahaan. ERP adalah suatu sistem yang memungkinkan manajer atas seluruh sumber daya manufaktur (Manufacturing Resource Planning/MRP) yang berasal dari area manufaktur.

Evolusi Sistem Informasi Perusahaan (EntIs)

Organisasi bisnis awal yang memulai komputensasi organisasinya bahkan perusahaan yang merintis konsepsi pasti tidak membayangkan hari ini sebagai suatu kemungkinan.

Sistem ini berkaitan dengan pencatatan dan penghitungan berbagai tindakan perusahaan yang menghasilkan banyak tugas administratif. Pesanan penjualan diterima, pemasok dibayar, pegawai dibayar, persediaan dihitung, dan ribuan kegiatan lain oleh perusahaan menghasilkan catatan administratif yang dapat ditangani secara cepat dan efisien oleh komputer.

SIM akan muncul jika para manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah tetjadi dalam bisnis dan menginginkan bagaimana mengendalikan operasi dan bagaimana merencanakan masa depan.

Sistem MRP I, dikembangkan di area manufaktur untuk mengatasi masalah pengendalian persediaan yang rumit.

Sistem MRP II, adalah label yang diberikan pada SI yang mencakup arus material dari pemasok, melalui proses manufaktur, hingga ke pelanggan perusahaan dalam bentuk barang jadi. MRP II menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan berbagai proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.

Kelayakan EntIs

Kelayakan EntIs dapat dibagi 3, yaitu:
1. Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility)
Kelayakan ekonomi berhubungan dengan pembenaran suatu pengeluaran dengan mempertimbangkan keuntungan dan biaya secara keuangan. Suatu biaya/keuntungan berwujud (Tangible) bila mudah diukur. Tidak berwujud (Intangible) bila tidak dapat diukur. Oportunity Coast adalah keuntungan yang tidak berwujud sebenarnya bisa dicapai bila uang suatu proyek dibelanjakan untuk proyek yang lain.

2. Kelayakan Teknis (Technical Feasibility)
Kelayakan teknis mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang diperlukan. Ukuran database EntIs yang sangat besar mungkin dalam kemampuan banyak komputer besar. EntIs bisa mengubah kebutuhan perangkat keras sehingga suatu organisasi mungkin memerlukan perangkat keras komputer yang tercanggih. Dat di simpan di satu database transaksi yang terjadi di berbagai operasi yang tersebar secara geografis mungkin menjadi masalah.

3. Kelayakan Operasional (Operational Feasibility)
Kelayakan operasional mempertimbangkan kemampuan SDM di perusahaan itu berhasil melaksanakan proses yang diperlukan. Kelayakan operasional mungkin sulit di capai suatu organisasi. Ini berarti bahwa orang-orang di dalam organisasi itu harus bersedia dan mampu mencapai perubahan dari SI yang ada sekarang menjadi suatu EntIs.




Kegagalan EntIs
1. Mengerti kerumitan organisasi
2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan
3. Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk menetapkan EntIs



BAB IX. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

Selain perencanaan jangka panjang, eksekutif sering dapat dibedakan dari manajer tingkat rendah melalui sikap karyawan. Eksekutif memberikan nilai yang lebih tinggi bagi kesejahteraan perusahaan daripada kesejahteraan unit-unit individual di dalam perusahaan. Untuk memperoleh pandangan yang mengenai apa yang dilakukan eksekutif dengan memeriksa kontribusi yang dibuat oleh 3 ahli teori manajemen, yaitu:
1. Henry Payol
2. Henry Mintzberg
3. John Kotler/Phillie Kotler

1. Teori Henry Payol
2. Teori Henry Mintzberg
Menemukan dalam penelitian mengenai CEO (Cheef Executive Officer) bahwa tidak menghabiskan jumlah waktu yang sama dalam melaksanakan peran-peranan keputusan. CEO berkonsentrasi membuat perbaikan-perbaikan jangka panjang bagi perusahaan dan menanggapi gangguan yang tidak diperkirakan, sementara menyerahkan pengalokasian sumber daya dan negosiasi kepada para manajer tingkat bawah.

3. Teori John Kotler/Phillie Kotler
Ia mengemukakan strategi 3 tahap, yaitu:
* Menetapkan agenda: tujuan yang harus dicapai perusahaan. Agenda jangka panjang cenderung berupa perkiraan, contoh: produk agenda jangka pendek lebih spesifik
* Eksekutif membangun jaringan, contoh: memasarkan produk
* Eksekutif bekerja untuk menetapkan lingkungan normal dan nilai yang tepat sehingga para anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda. Contoh: pembagian manajer (bagaimana kontak hubungan dengan bawahan)
Transaksi adalah suatu komunikasi yang melibatkan media apapun laporan komputer, memo, panggilan telepon, surat dan rapat.




Kebutuhan Informasi Eksekutif yang Unik

Ada beberapa penelitian yang mengenai penggunaan informasi oleh eksekutif, yaitu:
1. Penelitian Mintzberg
Adalah orang yang melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif. Ia mengidentifikasi 5 kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO, yaitu:
* Tugas administrasi
* Panggilan telepon
* Pertemuan terjadwal
* Pertemuan tak tejadwal
* Kunjungan

2. Penelitian Jones dan Mcleod
Ia melakukan penelitian mengenai arus informasi masuk dari 5 eksekutif yang dirancang untuk menjawab pertanyaan.
* Berapa banyak informasi yang mencapai eksekutif
* Apa nilai informasi tersebut
* Apa sajakah sumber informasi tersebut
* Media apa yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi itu
* Apa kegunaan informasi tersebut

3. Penelitian Rockart dan Treacy
Istilah sistem informasi eksekutif, para peneliti menemukan bahwa sistem tersebut, menampilkan:
@ Tujuan sentral => eksekutif menggunakan informasi komputer terutama dalam perencanaan dan pengendalian.
@ Inti data bersama => database berisi informasi mengenai berbagai industri, pelanggan, pesaing, dan unik-unik bisnis.
@ Dua metode penggunaan utama => eksekutif menggunakan untuk mengakses dan memproyeksikan trend serta melakukan analisis pribadi atas data.
@ Organisasi pendukung => para eksekutif dibantu oleh pelatih EIS dan Sopier EIS.
- Pelatih Eis yaitu anggota staf eksekutif, jasa informasi atau yang menyediakan bantuan.
- Sopier EIS yaitu anggota staf eksekutif yang mengoperasikan peralatan bagi eksekutif.
Model EIS


Dari gambar diatas, komputer personal eksekutif berfungsi sebagai workstation eksekutif konfigurasi perangkat keras mencakup penyimpanan sekunder, kebanyakan dalam bentuk harddisk yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer kontrol perusahaan. Eksekutif memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang telah disusun sebelumnya atau untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan sistem itu juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem pos elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi lingkungan.

Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan EIS

John Rockart dan David Delong, mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan untuk mencapai EIS yang berhasil:

1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen
Eksekutif tingkat puncak, harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.

2. Sponsor Operasi
Bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialisasi informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu terlaksana.

3. Staf jasa informasi yang sesuai
Harus tersedia spesialisasi informasi yang tidak mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem. Area teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi data, database, dan GUI (Grafical User Interface).

4. Teknologi informasi yang sesuai
Para penerap EIS seharusnya tidak berlebihan dan memasukkan perangkat keras atau perangkat lunak yang tidak perlu. Sistem itu harus sederhana mungkin dan harus memberikan yang tepat.

5. Manajemen data
Eksekutif harus mengetahui apa yang dicapai dengan mengidentifikasi tanggalnya, ideal, jam data itu dimasukkan ke dalam sistem.


6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang berhasil dirancang untuk memecahkan masalah yang spesifik/memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani oleh teknologi informasi.

7. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika seseorang eksekutif menolak EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapat dukungan. Strategi yang baik adalah mengidentifikasi satu masalah tunggal yang dihadapi eksekutif dan kemudian menerapkan EIS dengan menggunakan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.

8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem
Pengalaman menunjukkan bahwa jika manajemen tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang sama.



BAB X. SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lindungan yang dinamis melalui penciptaan penditribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan.
Tujuannya adalah mengembangkan strategi yang menerapkan sumber daya bagi pemasaran barang, jasa, barang dan gagasan perusahaan. Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran atau marketing mix, yaitu produk, promosi, tempat dan harga (4P).

Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran

Menurut Philie Kotler menggunakan istilah pusat saraf pemasaran (Marketing Nerve Centre) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran.
Kotler mengidentifikasi 3 jenis informasi pemasaran, yaitu:
1. Intelijen pemasaran (Marketing Intelligence) yaitu informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
2. Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information) yaitu informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3. Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) yaitu informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.


Model Sistem Informasi Pemasaran


Dari gambar di atas terdiri dari 2, yaitu:
1. Subsistem output
Subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran subsistem output, yaitu:
a. Subsistem Produk
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Produk biasanya merupakan unsur pertama dijelaskan dalam bauran pemasaran. Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk memenuhi kebutuhan pasar tertentu.
Tugas manajemen perusahaan adalah mengembangkan strategi atau taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaran dan mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Siklus hidup produk (Product Life Cycle) ada 4 tahap, yaitu:
1. Tahap Perkenalan
2. Tahap Perkembangan
3. Tahap Kedewasaan
4. Tahap Penurunan

b. Subsistem Harga
Subsistem harga membantu manajer membuat keputusan harga.
Ada 2 hal untuk menentukan harga, yaitu:
1. Penentuan harga berdasarkan biaya
Perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya (Cost Based Pricing) dengan menentukan biaya-biaya dan menambahkan Mark-Up yang diinginkan.
2. Penentuan harga berdasarkan permintaan
Penentuan harga berdasarkan permintaan (Demand Based Pricing) yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan adalah memperkirakan permintaan dengan tepat. Ini memerlukan pemahaman yang baik tentang konsumen serta pakar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.

c. Subsistem Tempat
Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan. Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke konsumen merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran.
Gambar: Arus Informasi Dua Arah
Dari gambar diatas, sumber daya yang mengalir melalui satu saluran yang mencakup pemasok, perusahaan manufaktur, pedagang besar, pengecer, dan konsumen. Arus material berawal dari pemasok dan berakhir di konsumen. Arus uang adalah kebalikannya dan saluran informasi menyediakan arus dua arah yang menghubungkan.

Informasi dapat dibagi atas 2, yaitu:
1. Informasi umpan balik (Feedback Information)
Adalah informasi yang mengalir dengan arah yang berlawanan dari arus material.
2. Informasi Feed forward
Informasi ini menjelaskan arus informasi kepada konsumen. Informasi feedforward dari perusahaan manufaktur kepada pedagang besar dan pengecer dapat mencakup pengumuman produk baru, alat bantu penjualan, dan promosi.

d. Subsistem Promosi
Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung. Manajemen pemasaran memutuskan untuk menerapkan sistem komunikasi elektronik tersebut dapat dilakukan sejumlah usaha, khususnya oleh agen periklanan dan untuk mengembangkan model matematika yang digunakan dalam membuat keputusan media periklanan.



e. Subsistem Bauran Terpadu
Subsistem bauran terpadu yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut. Subsistem bauran terintegrasi (Integrated /mix). Subsistem mendukung manajer saat unsur-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk strategi tertentu. Ini dicapai dengan memproyeksikan berbagai kemungkinan hasil dari berbagai kombinasi.

2. Subsistem Input

Subsistem input dibagi atas 3 bagian, yaitu:
1. Subsistem Informasi Akuntansi
Yang mengumpulkan data untukmenjelaskan transaksi pemasaran. Data itu digunakan untuk menyiapkan informasi dalam bentuk laporan periode dan laporan khusus. Data itu juga menyediakan input bagi model matematika dan sistem perangkat. Analisis penjualan adalah penelitian tentang kegiatan penjualan perusahaan dalam hal produk apa yang terjual. Pelanggan yang mana membeli produk tersebut. Penjual mana yang menjualnya.
2. Subsistem Penelitian Pemasaran
Subsistem penelitian pemasaran melakukan penelitian khusus melalui operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi pemasaran. Ada 2 subsistem penelitian pemasaran, yaitu:
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh perusahaan.
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain.
Ada 3 teknik yang digunakan dalam penelitian pemasaran, yaitu:
- Wawancara => waktu yang digunakan untuk wawancara lebih lama daripada waktu yang digunakan untuk orang yang berpartisipasi dalam survei. Perekam wawancara adalah mendapatkan penjelasan mengapa konsumen bertindak demikian.
- Pengamatan (Observation) => teknik ini dapat digunakan untuk perilaku tertentu mencari bukti bahwa hal itu terjadi.
- Pengujian terkendali => teknik ini dapat dibuktikan dari mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu. Contoh: pasar, uang kertas, laboratorium.




3. Subsistem Intelijen Pemasaran

Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Ada 2 bagian dalam subsistem intelijen pemasaran, yaitu:
a. Espionase industri (Industrial Espionage)
Pekerjaan ini dapat bertanggungjawab dalam dunia bisnis yang kompetitif, tetapi sedikit kejadian yang telah dipublikasikan.
b. Intelijen Pemasaran (Marketing Intelegensi)
Pekerjaan ini dapat memacu pada berbagai kegiatan yang etis dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing.



BAB XI. KOMUNIKASI DATA

Dasar-Dasar Komunikasi

Pada tahun 1946 akan didirikan International Organization For Standardization dan menetapkan Open System Interconnection (OSI), arsitektur standar untuk hubungan komunikasi. OSI terdiri dari suatu model tujuh lapis, yaitu:
Lapis Nama Fungsi
7 Lapis aplikasi Melaksanakan komunikasi antar aplikasi
6 Lapis presentasi Mengelolah konversi representasi data
5 Lapis sesi Membangun dan memelihara saluran komunikasi
4 Lapis transport Menjamin integritas transmisi data dari satu ujung ke ujung yang lain
3 Lapis jaringan Mengatur rute data dari satu alamat jaringan ke jaringan yang lain
2 Lapis kaitan data Memindahkan data dari satu alamat jaringan ke jaringan lain
1 Lapis fisik Menempatkan data dan menghapus data pada media jaringan

Protokol Komunikasi Komputer

Terminal tidak memiliki penyimpangan atau processor, hanya menyediakan sarana untuk memasukkan dan menampiklan data bagi komputer. Keuntungan dari transmisi komputer ke komputer adalah hilangnya kebutuhan untuk mentransfer data melalui suatu medium seperti Punched Card atau pita kertas.
Peralatan protokol komunikasi komputer terdiri dari:
1. System Network Architecture (SNA)
SNA memerlukan suatu komputer utama yang memeriksa komputer lain yang terhubung oleh jaringan dalam suatu urutan.
2. Token Ring
Peer to peer memungkinkan tiap komputer untuk bertindak sebagai pengendali sendiri. Peer to peer protokol yang baru token ring karena suatu penanda (token) itu diteruskan ke komputer selanjutnya untuk melihat apakah komputer tersebut ingin berkomunikasi dengan komputer lain.
3. Ethernet
Ethernet adalah suatu protokol jaringan untuk komunikasi peer to peer. Standar ethernet bukan hak milik suatu perusahaan dan ditetapkan oleh suatu perkumpulan professional, Institute of Electrical dan Electronic Engineering (IEEE).

Paket

Paket adalah sebagian dari keseluruhan data yang akan dikomunikasikanc dikombinasikan dengan alamat komputer tujuan data tersebut dan informasi pengendali lainnya. Salah satu protokol pengatur paket adalah TCP/IP singkatan dari Transmission Control Protocol atau Internet Protocol. Protokol pengendali transmisi (Transmission Control Protokol) ini menangani komunikasi antara berbagai aplikasi. Protokol Internet (Internet Protocol) menangani komunikasi antara berbagai alamat jaringan.

Alamat Jaringan

Alamat adalah empat rangkaian angka, dipisahkan oleh titik, dimana bagian alamat menentukan jaringan, host, sub-jaringan, dan komputer yang dituju. Serial Line Internet Protocol (SLIP) dan Point to Point Protocol (PPP) adalah protokol umum yang memungkinkan pemakai dirumah dengan modem menetapkan diri sendiri sebagai suatu sumber daya komputer beralamat pada jaringan. PPP adalah protokol yang lebih baru dan paling dipilih oleh para penyedia jasa internet karena informasi mengenai alamat itu dipertukarkan secara otomatis saat pemakai menghubungkan komputer ke ISP (Internet Service Provider).

Perkembangan Protokol untuk Sistem Telepon Publik

Protokol untuk sistem telepon publik dibuat untuk memenuhi kriteria minimum transmisi suara, transmisi analog berkualaitas rendah dan kualitas tersebut jauh dibawah kebutuhan transmisi data komputer.
Sinyal digital komputer dan kecepatannya yang tinggi jauh melampaui maksud awal protokol telepon, yaitu:
1. X.25 adalah protokol awal yang dirancang untuk menangani switching paket melalui sambungan telepon tingkat suara. Fungsi X.25 adalah mengurutkan paket-paket yang akan ditransmisikan dan menunggu sinyal dari peralatan telepon berikutnya yang menyatakan bahwa paket tersebut telah tiba dengan tepat.
2. Protokol Integrated Service Digital Network (ISDN) menyediakan standar untuk transmisi data pada kecepatan 64 Kbps dengan menggunakan dua set kabel telepon yang masuk ke dalam jaringan komunikasi.
3. Frame Relays merupakan perubahan protokol berikutnya tetapi perubahn protokol ini berupa perubahan medium komunikasi dari kabel tembaga, yang kurang dapat diandalkan dan memiliki banyak gangguan, menjadi serat optik.
4. Asynchronous Transfer Mode (ATM) menyediakan dua karakteristik yang meningkatkan kecepatan transmisi data, yaitu:
 Ukuran paket yang dikomunikasikan lebih kecil dibandingkan bila menggunakan protokol sistem telepon yang terdahulu, sehingga paket-paket dari berbagai pemakai dapat bergantian melewati jaringan secara merata.
 Kecepatan dari 25-155 Mbps. Kecepatan ini tercapai dengan menjaga suatu sambungan terbuka, saluran tetap, diantara titik-titik ujung transfer data.

Jaringan (Network)

NIC (Network Interface Card) berperan sebagai perantara antara data yang bergerak ke dan ke komputer atau peralatan lain dan jaringan. NIC juga menerjemahkan informasi dari paket-paket untuk menetukan apakah data tersebut harus ditangkap atau harus dibiarkan melewati medium komunikasi.
Jaringan dapat dibagi atas 3, yaitu:
1. LAN( Local Area Network )
LAN adalah sekumpulan komputer dan peralatan lain yang saling berhubungan melalui suatu medium yang sama.
2. MAN ( Metropolitan Area Network )
MAN adalah jaringan dengan area yang cukup luas untuk mencakup suatu kota secara keseluruhan atau beberapa kota kecil yang berdekatan.
3. WAN ( Wide Area Network )
WAN digunakan untuk menghubungkan berbagai komputer dan peralatan lain bila jaraknya melampaui batasan LAN dan MAN. Kelemahan utama penggunaan sistem telepon publik adalah penurunan kecepatan transmisi. Kecepatan yang terbatas ini disebabkan oleh protokol untuk peralatan telepon.

Pengendalian Jaringan Komunikasi Data

Ada beberapa metode pengendalian jaringan komunikasi data, yaitu:
1. Pengendalian Terpusat
Suatu terminal tidak memiliki penyimpanan atau processor, terminal menyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data untuk komputer. Pengendalian peralatan dilakukanoleh komputer yang terhubung dengan terminal. Terminal titik penjualan ( Point of Sale Terminal ) membaca kode- kode pada produk dan komputer pusat memproses informasi untuk menentukan harga, mengubah tingkat persediaan untuk mencerminkan penjualan, dan tingkat lainnya.



BAB XII. DATABASE DAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE

Organisasi Data

Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan menjadi suatu hierarki yang terdiri dari data field, catatan ( record ), dan file. Data field adalah unit data terkecil. Catatan ( record ) adalah suatu kumpulan data field yang berhubungan. File adalah suatu kumpulan catatan yang berhubungan.
Suatu file dapat berupa Spread Sheet, dokumen, set data atau kumpulan fakta individual lain. File-file ini dapat dikumpulkan menjadi satu grup dalam satu folder. Folder adalah kumpulan file-file yang berkaitan, dan secara konseptual.
Dokumen ini berada difloppy disk 3 ½ inci di dalam drive A. Dokumen ini berada dibawah serangkaian subfolder. Subfolder adalah folder di dalam suatu folder.

Spread Sheet sebagai Database Sederhana

Konsep tabel karena struktur database paling populer untuk organisasi bisnis, yaitu struktur database relasional, secara konseptual dengan sekumpulan tabel-tabel yang berhubungan.
Flat file adalah tabel yang tidak memiliki field yang berulang. Key field berisi suatu nilai yang secara unik mengidentifikasi tiap catatan dalam tabel.

Struktur Database

Sistem manajemen dtabase ( Database Management System/DBMS ) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur database, data itu sendiri, hubungan antar data di dalam database, maupun formulir dan laporan yang berhubungan dengan database.
Sistem manajemen database IDS mengikuti struktur database hierarkis ( hierarchical database structure ), yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon.
Struktur database jaringan ( network database structure ) memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database. Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain di dalam database.
Struktur database relasional menyerupai sekumpulan tabel. Hubungan antara berbagai tabel tidak disimpan sebagai indeks atau alamat eksplisit, sebaiknya hubungan antara berbagai tabel itu bersifat implisit. Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan hubungan fisik dalam bentuk alamat penyimpanan, hubungan dalam struktur database realsional bersifat implisit. Struktur database yang berisi tabel-tabel yang membentuk hubungan implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam kolom-kolom bersama secara konseptual mudah dipahami.
Query language memungkinkan akses sendirian ( standalone ) kecatatan database tanpa kode itu ditempeli dengan bahasa program tradisional.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More